Jam tujuh belas kosong lima.
Sorenya bikin rindu dirinya.
anginnya berdesir lirih,menyeretku untuk mengingatmu lagi. Dari ratapan hati yang tak ingin kembali.
Pembantaian hati tanpa sapa, arti rindu yang selalu kau puja.
Kau ingin kembali, tapi aku ingin lupa.
Luka ini sungguh tak tertunda adanya.
kamu masih menyebutnya cinta, dari dekapan yang dulu memanja. Aku sudah tak ingat dekapmu, dari masalalu yang kau sebut rindu.
Berani beraninya datang kembali, dari rantai siksa yang membelegu hati.
Pernahkah kau berfikir? bahwasanya aku sudah ada yang memiliki.
darimu ku mulai,dan darimu ku tersalahkan. Hatimu yang tak mau santai,namun kau masih saja mengintai.
Ku abaikan,ku sabarkan.
Meski hati ingin teriak
"KAU PENIPU JAHANAM"
Maaf bukan untukmu, tapi itu kata dalam hatiku yang masih berbisik rindu.
Ingin mengucapkan aku membencimu.
Tapi aku rangkai dari huruf yang indah agar tak menyakitimu.
Tegur sapa darimu
"AKU RINDU"
bagiku adalah kata
" AKU TELAH BERHASIL PERGI DARIMU"
terimakasih
Bukan untukmu.
Tapi untuk kekasihku.
Yang mampu mendengar ceritaku.
Memberikan makna untuk menuntun hidupku.
Agar rindu bukan sekedar rindu.
Akan tetapi bermana satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar